"Ya memang kemarin ada peningkatan, memang sejak 7 November pagi jam 4 dini hari peningkatan cukup tajam tanpa henti dan suara gemuruh terdengar sampai lebih dari 40 km, 60 km, suara sangat gemuruh sangat kuat tadi malam," ujar Kepala Badan Penyelidikan dan Penelitian Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta Subandrio.
Hal itu disampaikan dia saat berbincang dengan detikcom, Senin (8/11/2010).
Apalagi Minggu (7/11/2010) sekitar pukul 23.00 WIB ada gempa tektonik lokal, yang menurut Subandrio sebelumnya tidak berdampak secara langsung pada aktivitas vulkanik Merapi.
"Sejauh ini aktivitas masih tinggi pagi ini, namun kekuatannya relatif menurun dibanding hari kemarin," jelasnya.
Untuk guguran lava pijar, biasa terjadi saat erupsi. Lava pijar Minggu kemarin dominan mengarah ke Kali Gendol dan Kali Woro.
"Untuk lava pijar, hari ini belum dapat laporan," katanya.
Dengan demikian, untuk jarak aman dari erupsi Gunung Merapi, Subandrio masih menegaskan 20 km, belum berubah.
"Itu untuk arah selatan, tenggara dan barat. Untuk barat laut dan utara, bagian Kabupaten Boyolali dan sebagian Klaten jarak aman 10 km," papar dia.
Dia pun mengimbau agar masyarakat tak mudah terpancing isu.
"Khususnya untuk masyarakat sekitar Merapi jangan terpancing dengan isu letusan sampai 60 km, ada gas beracun dan sebagainya, sampai sekarang nggak terbukti," pesan dia.
(nwk/asp)
Dikutip dari :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar